Selasa, 27 November 2018

Guru Perlu Terus Mengevaluasi Metode Mengajarnya

Guru Perlu Terus Mengevaluasi Metode Mengajarnya Guru Perlu Terus Mengevaluasi Metode Mengajarnya
Guru Perlu Terus Mengevaluasi Metode Mengajarnya
Guru perlu terus menerus mengevaluasi metode mengajar yang mereka terapkan di kelas. Untuk membuat suasana kelas yang sangat senang dan interaktif, penerapan metode mengajar yang sempurna dan pemahaman karakteristik siswa sangat diperlukan.

"Sudah bukan saatnya lagi, memulai pelajaran dengan perintah: anak-anak, buka buku halaman sekian, baca dalam hati, dan balasan pertanyaannya!" kata Ferdiansyah, narasumber dalam kegiatan sosialisasi kesiapan guru menyongsong pendidikan era ke-21 Hotel Santika Tasikmalaya Jawa Barat, Selasa (7/8/2018).

Ferdiansyah yang yaitu anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tersebut menambahkan bahwa metode ceramah sudah harus ditinggalkan dan diganti metode yang bisa membuat suasana kelas menjadi hidup, sangat bahagia, kreatif, dan dialogis. "Guru perlu memahami huruf tiap anak, dan mendorong tiap anak maju sesuai potensi terbaiknya," tambah Ferdiansyah.

Baca juga:

Ferdiansyah juga mendorong semoga guru terus meningkatkan kompetensinya. Peningkatkan kompetensi guru tidak spesialuntuk dalam bentuk mengikuti petes atau lokakarya. Aktivitas-aktivitas ibarat studi banding, diskusi dalam kelompok kerja guru, berguru dari banyak sekali sumber juga yaitu upaya peningkatan kompetensi. "Tugas peningkatan kompetensi guru juga tidak spesialuntuk dari APBN, perlu bantuan dari pemerintah tempat dengan APBD-nya, organisasi profesi, swasta, dan guru itu sendiri," ujar anggota Komisi X dewan perwakilan rakyat tersebut.

Narasumber lain dalam program tersebut, Odo Hadinata, menekankan pentingnya guru membiasakan siswanya beropini dan bertanya. Siswa yang terbiasa mendengarkan ceramah guru, tentu kurang terbiasa untuk mengemukakan pendapat dan bertanya. Guru harus punya metode semoga anak berani berpendapat, tidak takut salah dalam mengemukakan pendapatnya.

"Misalnya begini, bapak ibu membawa botol air mineral. Kemudian meminta: bawah umur coba deskripsikan benda ini!" kata Odo mempersembahkan contoh. Tiap anak yang mempersembahkan jawabanan, apapun jawabanannya, diapresiasi dalam bentuk pujian. Jika praktik kecil yang mendorong siswa beropini terus menerus dibiasakan, siswa akan lebih berani beropini dan bertanya.

Kepala Subdirektorat Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kemendikbud, Elvira, menyampaikan guru perlu meningkatkan kompetensi secara terus-menerus seiring perkembangan zaman. Di era ke-21 di mana keterampilan komunikasi, bekerja sama, berfikir kritis, dan pemecahan persoalan perlu dikuasai siswa, guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam mempersembahkan bahan pelajaran di kelas.

dikutip dari: web kemdikbud

0 komentar

Posting Komentar