Minggu, 02 Desember 2018

Embriogenesis Pteridofita

Pteridofita (tumbuhan paku) termasuk kelompok tanaman kormofita, lantaran daun, batang, dan akarnya sudah mampu dibedakan dengan jelas. Paku adalah kormofita yang bereproduksi dengan menghasilkan spora. Pteridophyta digolongkan menjadi empat kelas adalah 1) Psilotopsida, 2) Equisetopsida, 3) Marattiopsida, dan 4) Pteridopsida. Daur hidup lumut mengalami pergiliran keturunan dari fase gametofit ke fase sporofit. Daur hidup paku mampu dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Daur hidup paku

Fase sporofit paku lebih secara umum dikuasai dibandingkan dengan fase gametofitnya. Fase gametofit paku menghasilkan gamet (sperma dan ovum) sedangkan fase sporofit lumut menghasilkan spora. Daur hidup paku akan dijelaskan di bawah ini.
  • Spora paku (n) jikalau terjatuh pada kawasan yang sesuai akan berkecambah dan tumbuh menjadi protalium (gametofit). 
  • Protalium adalah struktur kecil, tipis, dan lembut yang menghasilkan organ seksual jantan (anteridium) dan organ kelabuin betina (arkegonium).
  • Anteridium akan menghasilkan sperma (n) sedangkan arkegonium akan menghasilkan ovum (n).
  • Sperma akan membuahi ovum sehingga terbentuk zigot (2n).
  • Zigot akan berkembang menjadi tanaman paku (sporofit).
  • Tumbuhan paku remaja akan menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan.
  • Spora muncul dari permukaan bawah daun paku yang berperan sebagai daun reproduksi (sporofil). 
  • Spora terbentuk dari jaenteng sporogonium, yang terletak dalam sporangium.
  • Sporangium terletak dalam suatu struktur yang dinamakan sorus. Letak dan struktur sorus mampu dilihap pada Gambar 3 dan 4. 
Bagan siklus hidup paku mampu dilihat pada Gambar 2. 

Gambar 2. Bagan siklus hidup paku

Gambar 3. Sorus pada sporofil

Gambar 4. Struktur sorus

0 komentar

Posting Komentar